Kondisi saat Banjir Besar |
Banjir yang melanda wilayah
kabupaten Bandung pada minggu dini hari 13/03/2016 menyebabkan sekitar 10.000 orang
mengungsi di 29 titik pengunsian yang tersebar di 3 kecamatan (Bojongsoang, Dayeuhkolot,
Baleendah) kabupaten Bandung. Berbagai macam tempat digunakan para korban
banjir itu untuk mengungsi/mencari perlindungan dari derasnya air yang meluap
dan menggenangi rumah mereka. Di mulai dari GOR, Balai-balai RW, Kantor
Pemerintahan, bahkan ruko-ruko pinggir jalan pun tak lepas di jadikan tujuan
pengungsian. Meskipun pihak-pihak terkait seperti BPBD Kab. Bandung telah
menyediakan shelter pengungsian namun tidak bias mencukupi banyaknya pengungsi
yang datang.
PMI Memobilisasi Sukarelawan
Dari sejak awal terjadinya banjir
besar pada minggu 13/03 dini hari kemarin, PMI sudah mulai bergerak melakukan
langkah-langkah penanganan bencana dari mulai berkoordinsi dengan instansi
terkait, memobilisasi sukarelawan PMI ke daerah bencana untuk melakukan evakuasi
dan asessment, hingga menggerakan dan mengkoordinasikan para SIBAT PMI yang
berada di desa/kelurahan untuk juga melakukan langkah-langkah antisipasi
bencana. Hingga pada hari ke 2 pasca terjadinya bencan banjir PMI bersama SIBAT
yang berada di desa/kelurahan mampu membuka 3 DU yang tersebar di 3 kecamatan
yaitu di Desa Bojongsoang yang di kelola oleh SIBAT Desa Bojongsoang, di
Pasawahan yang di kelola oleh SIBAT Kel. Pasawahan, dan di Baleendah yang
dikelola langsung oleh PMI bersama BPBD Kab. Bandung.
Selain menggerahkan para KSR &
SIBAT yang berada di Desa/Kelurahan PMI Kab. Bandung juga mengerahkan KSR Unit
Perguruan tinggi dari Universitas Telkom untuk turut membantu Pelaksanaan Dapur
Umum yang di dirikan oleh Dinas Sosial. Sehingga sampai saat ini sudah ada 4
titik dapur umu yang sudih berdiri untuk membantu para korban bencana di Kab.
Bandung. Selain dari Unit Perguruan tinggi di wilayah Kab. Bandung PMI
Kab.Bandung juga mendapatkan bantuan dari UNIT Perti yang berada di luar
wilayah Kabupaten seperti dari KSR Unit UNPAS kota Bandung dan dari Unit IKOPIN
Kab. Sumedang.
Dapur Umum Lapangan |
Hingga hari senin 14/03 pukul 15.00 WIB data pengungsian yang dapat dihimpun oleh para petugas sebanyak 2850 KK, 10378 Jiwa, 705 Balita, 489 Lansia, 38 ibu hamil, dan 290 ibu menyusui yang tersebar di 3 kecamatan, data yang dihimpun akan terus di update setiap harinya. Dari 29 titik pengngsian masih ada beberapa titik pengungsian yang sulit diakses oleh tim Asessment PMI diantaranya beberapa wilayah di kec. Dayeuhkolot dan di wilayah Parunghalang Kel. Baleendah karna akses jalan yang tergenang menyebabkan tempat tempat tadi terisolir.
Dari sejak hari pertama Tanggap
darurat bantuan untuk para korban bencana sudah mulai berdatangan ke gudang
logistic POSKO Darurat Lapangan yang di kelola oleh PMI. Walau pun jumlahnya
belum bisa mencukupi tapi sangan membantu. Dalam rangka membantu memenui
kebutuhan pengungsi PMI Kab. Bandung juga sudah mendistribusikan 100 selimut 15
terpal dan 25 lembar tikar bagi korban banjir yang menempati pengungsian.
Selain itu PMI juga Berkoordinasi dengan PMI Daerah Jawa Barat dan PMI Pusat
guna memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengungsian dan dapur umum bagi pengungsi.
PMI Kab. Bandung juga menghubungi para Donatur agar ikut juga membantu dalam
memenuhi kebutuhan para korban banjir di pengungsian. PMI Kab. Bandung bersama
para sukarelawan (KSR,SIBAT,KSR Perti, Donatur PMI) dan instansi - instansi
terkait mengerahkan seluruh usaha dan relasi untuk membantu meringankan
kesulitan para korban bencana banjir di Kabupatn Bandung.